Rabu, 30 Desember 2015

Tertutupi dan Menutupi



                Sulit untuk mengatakan kondisi kami dari sudut pandang kami sendiri. Bukan masalah kami tidak bisa mengoreksi diri kami sendiri, tapi adanya ajaran yang sudah ditanamkan pada kami selama bertahun-tahun hidup kami bahwa “yang bisa mengoreksi diri kita adalah orang lain”. Ternyata, teguran sudah berulang kali diberikan kepada para mahasiswa. Hanya saja masih berupa teguran yang bersifat personal. Jujur saja, bukan hanya kondisi mahasiwa UISI saja yang semakin memburuk namun memang etika di masyarakat sudah semakin menipis. Mungkin efek global warming yang membuat menipisnya lapisan atmosfer juga menipiskan etika masyarakat. Terutama mahasiswa, karena seperti yang dikatakan dan ditekankan kepada kami. Mahasiswa merupakan wakil masyarakat baik dalam beraspirasi maupun bertindak. Bukankah begitu yang dikatakan senior maupun dosen-dosen? Ada yang bilang “peraturan dibuat untuk dilanggar”. Terkadang memang kalimat itu berguna, tapi bukan berarti juga bisa diterapkan dimana saja dan kapan saja. Sekarang mari kita ulas satu persatu kondisi yang ada pada diri mahasiswa UISI.

                Tidak adanya rasa takut pada sanksi adalah yang paling utama. Saya juga tidak habis pikir bagaimana orang bisa tidak takut pada hukuman dan tidak menyadari kesalahan yang telah dilakukan. Ada hal yang menurut saya merupakan teguran yang cukup memalukan. Saya tau jika ada salah satu mahasiswa yang ditegur lewat pamphlet yang ditempel di mading karena melanggar peraturan kampus yaitu dilarang merokok di dalam lingkungan kampus. Mungkin cara seperti itulah yang diinginkan anak-anak masa kini. Mereka lebih baik dipermalukan dan direndahkan dibandingkan harus menerima teguran, amarah dan lain-lain. Padahal sejak kecil orang tua kita pasti telah mengajarkan bahwa kita harus berani bertanggung jawab dengan apa yang telah kita lakukan dan itu berarti kita harus menerima konsekuensi apapun dari kesalahan yang telah dilakukan.

Merusak fasilitas sekitar adalah kesalahan paling fatal yang telah dilakukan para mahasiswa. Sebuah ruang kelas di G1 telah menjadi saksi bisu dari kejahatan non-victim ini. di ruang kelas tersebut ada beberapa tepatnya sekitar dua meja yang dicoret-coret oleh tangan tak bertanggung jawab. Masih bagus jika coretan itu mengandung makna yang mendidik atau nilai seni yang tinggi. Namun sayangnya coretan ini hanyalah sekedar coretan dengan makna kosong. Dan bagaimana dengan teman-temannya yang melihat perbuatannya itu. Tidakkah seharusnya mereka menegur maupun mencegah hal itu. Itulah hal yang paling disedihkan dari hal ini. kita boleh melakukan hal yang melanggar peraturan JIKA hal tersebut mampu membawa dampak baik bagi kampus ataupun lingkungan sekitar. Dan lagi, setelah mengetahui bahwa dia telah melakukan kesalahan itu pelaku sama sekali tidak berniat untuk menghapus coretan itu. Tidak berpikirkah ia bahwa yang akan membersihkan meja itu nantinya adalah pesuruh kampus. Hal ini juga membuktikan bahwa mahaiswa kini juga sudah tidak menghargai seseorang. Jika tidak, bagaimana bisa ia membiarkan seseorang membersihkan sisa hasil perbuatannya.

Yang paling terakhir dan yang paling penting adalah tidak adanya kesadaran mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan kampus. Mungkin karena mereka tidak mengerti bahwa menyelenggarakan sebuah event, acara, maupun kegiatan bukanlah hal yang mudah. Saya mengerti, kita sebagai mahasiswa juga butuh waktu untuk istirahat. Kalian juga harus memikirkan bahwa penyelenggara acara juga butuh istirahat dan usaha yang mereka kerahkan juga lebih besar disbanding kita yang hanya tinggal menghadiri saja. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang menjawab dengan kata “malas”. Coba dipikirkan terlebih dahulu sebelum mengatakan kata itu. Balik keadaan nya, bagaimana jika kau mengharapkan kehadiran seseorang pada acara yang kau selenggarakan dan dibalas “malas”. Sebelum kau mengatakan hal tersebut balik keadaanya dulu seandainya orang yang mengatakan itu padamu. Kembali lagi, ini namanya tidak menghargai orang lain.
Selain itu ada juga jawaban “aku nggak suka di kampus lama-lama”. Hei, perhatikan kalimat itu. Kau pikir jika di kampus kau tidak akan mendapatkan hal yang berguna? Banyak hal baru yang akan kau dapatkan jika kau berlama-lama di kampus. Pemikiranmu yang sebelumnya hanya secuil kecil akan meluas menjadi hal besar yang tidak akan pernah bisa kau bayangkan. Kau akan mendapat teman baru, pengetahuan baru, dan moment-moment baru yang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi jika kau bergaul dengan orang yang memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi. Pengalaman itulah yang akan membawamu ke pengalaman berikutnya. 

Jadi, yang saya maksut dengan tertutupi adalah hal-hal dan etika baik yang sudah tertutupi dengan majunya zaman. Hal-hal yang seharusnya terus dibudayakan oleh masyarakat Indonesia sebagai budaya ketimuran. Dan menutupi adalah orang-orang disekitar yang hanya diam saja melihat perbuatan yang tidak pantas ini. bahkan terkadang menutupi kejadian ini. tidak mau mengaku atau melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dan satu-satunya hal yang bisa dilakukan saat ini hanyalah memperbaiki semuanya dari diri sendiri dulu. Saran saya, tidak usah mengajak teman untuk berbuat lebih. Bukannya egois atau selfish, tapi jika kita sudah usaha namun tidak digubris. Apalagi jika sekali dua kali sudah mengajak tapi ditolak jadi lebih baik apapun yang terjadi dengan teman anda nantinya biar resiko ditanggung dirinya sendiri. Sehingga kita bisa menjadi pribadi yanglebih baik.
                                                                                                                               
                                                                                                                                                Sincerely, 

                                                                                                                                Vanessa D Tjugiarto

Rabu, 23 Desember 2015

UISI in the Future #asyourrequest



Implementasi UISI di masa mendatang dimulai dari mind set para mahasiswanya masing-masing. Dimana mind set itu yang nantinya menjadi cikal bakal perubahan bagi Universitas ini. bagaimana tidak? Jika satu mahasiswa saja tidak bisa mengubah mind set nya bahwa kemajuan organisasi adalah yang terpenting, bagaimana bisa organisasi tersebut maju? UISI in the future. Not only about this University but also about us. Not only UISI’s future but our future. We are who will bring a happiness and glory for this University. 
            Seperti yang banyak dikatakan oleh para dosen dan petinggi UISI. Kampus ini adalah monster baru yang masih kecil dan masih banyak perkembangan lagi. Tapi coba perhatikan kata kunci pada kalimat tersebut. Monster. Meskipun kecil dan baru lahir, itu tetap saja monster. Sama seperti hewan buas, misalnya harimau. Mungkin saat dia masih bayi itu hanya bayi harimau. Namun itu tetap saja harimau yang memiliki naluri untuk memangsa daging. Sama seperti monster ini. ia tetep monster yang memiliki naluri untuk menghancurkan. Mungkin saat ini monster ini bukanlah apa-apa. Hanya saja, siapa yang tau jika di masa yang akan datang ia adalah Harvard-nya Indonesia. Tidak ada yang tau jika monster ini nantinya akan menjadi Universitas super power.
Saya ingin koleksi perpustakaan lebih diperbanyak lagi. Tentu saja diimbangi dengan perluasan ruang perpustakaan. Saya sangat suka berada di perpustakaan. Sangat. Buku adalah teman yang  paling baik. Kertas adalah teman yang baik. Bahkan Anne Frank berkata dalam bukunya “ Paper more patient than man “. Bahwa kertas lebih sabar dibanding manusia. Sebanyak apapun kau bercerita kepadanya, berapa lama pun, berapa banyak air mata yang kau jatuhkan diatasnya, ia tidak akan mengeluh. Jadi saya sangat memohon untuk memperluas perpustakaan dan perbanyak lagi buku bacaanJ.
            Diharapkan juga kedepannya bahwa UISI juga memiliki taman yang indah. Karena banyaknya tumbuhan dan pohon tentu akan membuat udara sekitar terasa lebih segar. Apalagi melihat keadaan sekitar UISI yang berada di kawasan industri sehingga memiliki kadar polusi yang cukup tinggi. Karena sepengetahuan saya masih sangat sedikit tumbuhan dan pohon yang ada di sekitar kampus.
 

Kamis, 17 Desember 2015

Culinary Inovation #UISI #mahasiswaUISI #ArtFoodSby #ArtFoodGresik #Rainbourger



Pada tau Spongebob kan? Iya, yang terkenal sama krabby patty nya ituloh. Dan inget nggak sih sama episode waktu dia bikin krabby patty warna-warni? Lucu kan lucu kan. Nah, sekarang kamu nggak hanya bisa liat itu di TV doang nih. Kenapa? Soalnya sekarang di Surabaya dan Gresik ada sekumpulan mahasiswa kreatif dari UISI yang merealisasikannya dalam “Rainbourger”.




Belum pada tau? Yah, kudet dong. Makanya biar tau aku jelasin ya. Rainbourger ini filosofi namanya kita ambil dari Rainbow + Burger. Kenapa gitu? Karena burger yang kita buat ini emang warna warni. Hanya saja karena masih berupa usaha kecil-kecilan jadi kami belum bisa membuat warna sesuai pesanan. Tapi tenang, bukan berarti warnanya tidak bervariasi. Warnanya akan kita ganti setiap minggu nya biar nggak bosan. 



Kita juga ada 2 varian isi. Yaitu Chicken and Beef. Keduanya dijamin sama enaknya dan nggak kalah sama burger lainnya. Sistem kami adalah paket. Jadi kami menjual 3 burger dalam 1 kotak dengan harga yang bervariasi pula. Untuk Chicken Burger ( Rp. 15.000 ), untuk Beef Burger ( Rp. 18.000 ) dan untuk Mix Burger yang isinya 1 Beef and 2 Chicken ( Rp. 17.000 )



Buat kalian-kalian yang mau order, nggak usah bingung kita ada socmed yang pastinya bakalan mempermudah kalian untuk berkomunikasi dengan kami. Ada instagram kami yaitu @rainbourger dan ada juga line kalau mau nanya-nanya before order, add aja @pfh2899f. Rasanya dijamin enak, bikin ketagihan, tapi nggak bikin kantong kering. Karena harganya juga udah disesuaikan lah ya dengan kantong anak kuliahan. Dan admin nya juga ramah-ramah banget kok kalo mau nanya-nanya kan masih kuliah juga jadi asik deh. Tunggu apa lagi Guys! Yuk serbu Rainbourgernya jangan sampe kamu kudet gara-gara belum nyobain rasanya.

We waiting for you!!! Come on art food lovers!!!


Rabu, 16 Desember 2015

This Is Management

Apa yang kau pikirkan tentang manajemen?


Perkuliahan di manajemen itu santai dan gampang. Kenyataannya, tidak semudah itu dan tidak seindah itu. Tapi tetap saja itu masuk kedalam hal-hal yang menyenangkan.
Passion bagis setiap orang sangat penting. Juga berbeda-beda. Manajemen bukanlah passionku. Percayalah. Passionku adalah music dan bercerita. Ternyata, manajemen juga membutuhkan passion ku. Bagaimana tidak, di dalam manajemen kau harus berani berpendapat. 

Berpendapat tentang hal yang tidak penting itu mudah. Tapi berpendapat tentang bagaimana cara memulai usaha, mengatasi inflasi, trade off yang menguntungkan, hingga prospek yang cerah di dunia bisnis bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan banyak pengetahuan dan diksi yang tepat untuk mengatakannya.

Manajemen mengajarkan banyak hal. Mempelajari tentang kehidupan adalah hal yang paling kusukai. Dan manajemen mengajariku tentang itu. Manajemen member tahuku bahwa apa yang selama ini dikesmpingkan, yang selama ini diabaikan, bisa membawa prospek cerah pada kehidupan kita.

BISNIS. Yakinlah bahwa kata inilah yang muncul di kepala kita saat berbicara tentang manajemen. Padahal kenyataannya manajemen bukan hanya tentang itu. Manajemen adalah segalanya yang berhubungan dengan mengendalikan. Dan ketahuilah bahwa disetipa langkah kita, perlu yang namanya pengendalian. Bukan hanya pengendalian pekerja, pengendalian social dan lain-lain.

Pengendalian etika juga termasuk didalamnya. Bagaimana cara kita menghadapi orang lain baik yang posisinya lebih tinggi disbanding kita maupun yang posisi nya lebih rendah disbanding kita. Termasuk bagaimana cara kita mengendalikan emosi yang berlebihan. Dan manajemen team juga hal yang sepertinya ditekankan disini.

Ada yang namanya mata kuliah PPB yang mengharuskan kita membuat kelompok, produk, dan menjualnya dengan omzet tertentu. Dan kerjasama team merupakan hal yang paling susah disini. Menyatukan banyak pikiran menjadi satu tidaklah mudah. Terkadang kita sendiri tidak sadar ketika ego kita mengalahkan segalanya. Namun sedikit dari mereka yang mau mengakui hal ini. 

Manajemen juga mengajarkan bagaimana kita menyelesaikan masalah yang muncul dengan sikap yang tenang dan percaya diri. Manajemen tidak memperbolehkan kita untuk panik. Karena panik akan menghacurkan semuanya. Jadi manajemen mengatakan bahwa selesaikanlah masalahmu dengan kepala dingin dan dengan hati yang tenang.

Intinya, manajemen adalah segalanya. Bagaimana cara kita mengatasi masalah, mengendalikan diri, hingga mengendalikan segala hal yang ada di sekitar hingga nantinya akan menjadi hal yang berguna bagi banyak orang.

This is management. My department, my passion, my world, my success, but it not only mine. It can be yours. How is it? Only in one University you can get all of management’s secret. So, come and join us at management UISI.